PROTOZOA



            Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya. Habitatnya diair tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
            Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
            Protozoa dapat berkembang biak secara vegatatif maupun secara generatif. Secara vegatatif misalnya pada Amoeba yaitu dengan membelah diri. Sedangkan secara generatif yaitu dengan kunjugasi misalnya pada Paramecium sp.

Peranan protozoa bagi kehidupan manusia :
a.       Protozoa yang menguntungkan
Umumnya protozoa merugikan bagi manusia, namun ada juga yang menguntungkan, misalnya beberapa sepecies yang hidup sebagai saprofit pada sampah, sehingga dapat membantu siklus mineral. Dalam ekosistem perairan. Protozoa yang hidup sebagai zooplankton sangat berguna untuk makanan ikan.
b.      Protozoa yang merugikan
Umumnya Protozoa bersifat holozoik, makanannya diperoleh dari sisa organisme lain. Protozoa yang mengambil zat makanan dari organisme lain ini bersifat parasit dan patagen, karena itu sangat merugikan.

Protozoa terbagi menjadi 5 kelas :
Ø  Rhizopoda (Sarcodina)
      Hewan-hewan ini bergerak dengan kaki semu (Pseupodia). Hewan ini kebanyakan hidup bebas dalam air tawar  atau air laut, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Contohnya:
o   Amoeba proteus, memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
o   Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
o    Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut dan radang gusi (Gingivitis)
o   Foraminifera sp., fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
o    Radiolaria sp., endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.

2.      Flagellata (Mastigophora)
      Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai alat gerak satu atau lebih flagel atau (bulu cambuk). Bentuk tubuhnya lebih tetap dan tidak memiliki rangka luar tubuh. Tempat hidup hewan ini biasanya di laut, air tawar dan parasit pada tubuh  hewan atau manusia. Contohnya : Euglena, Volvox, Tripanosoma dan Trichomonas. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

a.       Golongan phytonagellata
ü  Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
ü   Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
ü  Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
b.      Golongan Zooflagellata, contohnya :
ü  Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
lalat Tsetse (Glossina sp.)
ü  Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis tsetse
sungai
ü  Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans
 tsetse semak
ü  Trypanosoma cruzl  penyakit chagas
ü  Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
ü  Leishmaniadonovani  penyakit kalanzar
ü  Trichomonas vaginalis  penyakit keputihan

3.      Ciliata (Ciliphora)
Hewan-hewan kelas ini memiliki alat gerak berupa cillia (rambut getar) untuk bergerak atau mencari makan. Hidupnya mandiri atau sebagai komensal dalam saluran pencernaan herbivore dan sebagainya. Hidupnya dalam kolam. Cara reproduksi aseksual (membelah diri) dan  seksual (konyugasi). Contoh Cilliata :
·         Paramaecium caudatum, disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator). Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).
·         Balantidium coli, menyebabkan penyakit diare.

4.      Sporozoa
Secara praktis sprozoa adalah parasit karena dia tidak memilk alat gerak dan vakoula kontraktil. Tubuhnya sederhana, berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Contohnya: Bebesia, Theleria, Moonocyctis dan Eimeria.
Marga sporozoa yang berhubungan dengan kesehatan manusia yaitu Toxopinsma dan Plasmodium. Jenis-jenisnya antara lain:
®    Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika, melakukan sporulasi tiap hari
®    Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian, melakukan sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
®    Plasmodium malariae penyebab malaria knartana, melakukan sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
®    Plasmodiumovale penyebab malaria ovale
5.      Suctoria
Bentuk muda hewan ini mempunyai cilia, oleh sebab itu beberapa ahli memasukkan ke dalam kelas ciliate. Hidupnya mandiri jika sudah dewasa, mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan tentakelnya. Beberapa jenis bersifat parsit. Tentakelnya berguna untuk menusuk atau menghisap dan tidsak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reprodusi dengan membentuk tunas-tunas.  Contohnya : Podophyta dan Suctoria  yang parasit.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis protozoa yang berhasil kami temukan serta klasifikasinya :
1.     Vorticella microstome
                              Terdapat pada : air sawah (medium biasa), air sawah (medium biakan transparan).
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Ciliata
Class                : Peritrichea
Order               : Peritrichida
Genus              : Vorticella
Species            : Vorticella microstoma
(Sumber: Hegner, 1968 )
Vorticella microstoma termasuk dalam class ciliata. Bentuk hewan ini sangat unik karena menyerupai lonceng dan silia hewan ini hanya berada pada sekitar tubuh  bagian atas saja . Hewan ini juga mempunyai tangkai dibagian bawahnya yang  berfungsi untuk melekatkan diri pada suatu tempat. Tangkai bisa lurus memanjang dan bisa pula memendek membentuk spiral. Vorticella microstoma mempunyai dua inti , vakuola kontraktil, vakuola makanan dan peristom. Pada saat praktikum kami tidak melihat adanya pergerakan secara aktif dari hewan ini namun organel-organel didalamnya sangat jelas terlihat dengan vakuola kontraktilnya yang terus berdenyut. Cara perkembangbiakan hewan ini dengan membelah diri (aseksual) dan konyugasi (seksual). Seperti halnya Paramecium, Vorticella menunjukan konjugasi hanya jika telah sering membelah diri. Pada dasarnya cara pembelahan atau konjugasi  prosesnya sama saja dengan yang terjadi pada paramecium.

2.      Euglena sp
Terdapat pada : Air selokan, air comberan, air kolam dan air sawah pada medium biasa. Air sawah, air kolam, dan air sawah pada medium biakan tertutup. Air sawah dan air kolam pada biakan transparan.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Mastigophora
Class                : Phytomastigoporea
Ordo                : Euglenida
Famili              : Euglenidae
Genus              : Euglena
Spesies            : Euglena viridis
(Sumber : Hegner. 1968)
Spesies ini memiliki silia yang sama panjang, yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya. Bentuk tubuh panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Lapisan luar yang memadat di sebut ektoplasma dan bagian disebelah di sebut endoplasma yang wujudnya padat.
Euglena viridis adalah Protista yang dapat bertindak sebagai heterotrof dan dapat pula sebagai autotrof. Ketika bertindak sebagai heterotrof, Euglena viridis mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan dengan fagositosis. Ketika bertindak sebagai autotrof, Euglena viridis menggunakan kloroplas,(warna hijau) yang mengandung Klorofil a, Klorofil b, dan beberapa karotenoid pigmen, untuk menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas memiliki tiga membran, dan ada di tumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk kloroplas dalam Euglenozoa sangat bervariasi karena kondisi lingkungan dan sejarah evolusi. Euglena mampu bergerak melalui lingkungan perairan dengan menggunakan besar, flagela untuk penggerak. Untuk mengamati lingkungannya, sel berisi eyespot, organel primitif yang menyaring sinar matahari ke dalam cahaya-mendeteksi, foto-sensitif struktur di dasar flagela; hanya mengizinkan panjang gelombang cahaya tertentu untuk memukulnya. Foto ini mendeteksi daerah yang sensitif terhadap cahaya yang dapat ditularkan melalui eyespot. Ketika cahaya tersebut terdeteksi, Euglena viridis mungkin sesuai menyesuaikan posisi untuk meningkatkan fotosintesis. Euglena viridis mobilitas juga memungkinkan untuk berburu kemampuan, karena adaptasi ini, banyak Euglena viridis dianggap mixotrophs: autotrophs di sinar matahari dan heterotrophs dalam gelap. Euglena viridis juga struktural dinding sel kurang, tapi memiliki kulit tipis sebagai gantinya. Yang kulit tipis terbuat dari protein band yang spiral ke bawah panjang Euglena viridis dan berbaring di bawah membran plasma.
Dalam kondisi kelembaban rendah, sebuah Euglena viridis membentuk dinding pelindung di sekitar itu sendiri dan tertidur sebagai spora sampai kondisi lingkungan membaik. Euglena viridis juga dapat bertahan dalam gelap dengan menyimpan paramylon butiran dalam tubuh pyernoid dalam kloroplas. Euglena berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal.




3.         Paramecium caudatum
Terdapat pada : air selokan dan air comberan pada medium biasa. Air comberan dan air sawah pada biakan tertutup. Air selokan dan air sawah pada biakan transparan.
Klasifikasi                  
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Sub phylum     : Invertebrata
Classis             : Cilliata
Ordo                : Holotrichida
Familia            : Parameciidae
Genus              : Paramaecium
Species            : Paramaecium caudatum
Sumber (Hegner, 1968)
            Paramaecium tergolong hewan bersel satu yang tubuhnya besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan, sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong, berakhir dengan rongga makanan.   Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan konjugasi.

4.      Amplhileptus claparede
      Terdapat pada : air kolam dan air sawah pada medium biasa dan air comberan dan air sawah pada medium biakan tertutup.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Mastigophora
Class                : Flagellata
Ordo                : Phytoflagellata
Famili              : Chryssococcusidae
Genus              : Chryssococcus
Spesies            : Chryssococcus rufescens
(Sumber : Hegner. 1968)
Spesies ini memiliki butir hijau daun di dalam protoplasmanya, dan hanya memiliki satu flagellum saja. Flagellum merupakan alat gerak yang berupa satu atau lebih tonjolan protoplasma yang panjang seperti cambuk. Bentuk tubuhnya tetap, karena terbungkus dengan selaput sel yang kuat.

5.                                                                                                                                                                                                               Volvox aureus
Terdapat pada : air kolam pada medium biakan tertutup dan air comberan serta sawah pada medium biakan transparan.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Mastigophora
Class                : Phytomastigophora
Ordo                : Volvocida
Famili              : Volvocidae
Genus              : Volvox
Spesies            : Volvox aureus
(Sumber :Hegner. 1968)
Spesies ini terdiri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalan protoplasma. Sebagian besar selnya mempunyai titik mata, chlorophyl, vakuola kontraktil dan 2 flagella. Perkembangbiakannya dengan dua cara yaitu dengan. Aseksual dan Seksual. Peleburan mikro dan makro gamet membentuk zygot yang terbungkus oleh suatu dinding yang keras. Pada saat dimana keadaan dinding akan pecah dan membelah lalu membentuk koloni baru.



6.                  Amoeba sp
Terdapat pada air kolam pada medium biakan tertutup.
Klasifikasi:
Kingdom       :Animalia
Phylum          :Protoza
Sub phylum   : Plasmoderma
Classis            :Sarcodina
Sub Classis    : Rhizopoda
Ordo              :Amoebima
Family            : Amoebioae
Genus                        : Amoeba
Species           :Amoeba sp
(Sumber: http://didik-abd.blogspot.com)
Amoeba bergerak dengan menjulurkan kaki semunya (pseudopodia), gerakannya ini disebut amoeboid. Amoeba ada yang dibungkus cangkang ada pula yang tanpa selubung cangkang (telanjang), biasanya yang tanpa selubung bentuknya asimetris dan selalu berubah.
Bagian tubuh amoeba yang hanya satu sel terdiri atas vakuola makanan, vakuola kontraktil, inti, endoplasma, ektoplasma, plasmagel, plasmolema, tudung hyalin, lembaran plasma gel, plasma sol, dan juga kristal-kristal.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Dewi Ayu Blog Design by Ipietoon