PRAKTIKUM VIII
Topik : AKAR DAN MODIFIKASINYA
Tujuan :
Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta
modifikasinya
dari akar pada beberapa tumbuhan.
Hari / tanggal : Sabtu/ 02 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I .
ALAT DAN
BAHAN
A. Alat :
1. Baki
/ nampan
2. Lup
(kaca pembesar)
3. Pisau/cutter
4. Alat
tulis
B. Bahan :
1.
Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus)
2.
Akar Lombok (Capsicum
sp.)
3.
Akar Terong (Solanum
sp.)
4.
Akar Wortel (Daucus carota L.)
5.
Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.
Umbi singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
7.
Akar Laos (Alpinia galanga.)
8.
Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.
Akar Padi (Oryza sativa L.)
10. Benalu
(Loranthus)
11. Tanaman
Sirih (Piper betle L.)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati dan menentukan bagian-bagian akar: leher
akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar,
tudung akar.
2.
Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut, tunggang
3.
Mengamati bentuk-bentuk akar: tombak, gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar
udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar napas, akar tunjang,
akar lutut, akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Akar
adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu
:
1.
Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam
tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop),
meninggalkan udara dan cahaya.
2.
Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3.
Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
4.
berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk
menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi
untuk :
1.
Memperkuat berdirinya tumbuhan
2.
Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam
air dari dalam tanah.
3.
Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada
tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.
Tempat penimbunan makanan.
Bagian-bagian akar pada umumnya
dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
1. Leher
akar atau pangkal akar (collum)
2.
Ujung akar (apex radicis)
3.
Batang akar (corpus radicis)
4.
Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
6.
Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
7. Tudung akar (calyptra)
Pada
tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar
tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica).
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1) Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tidak bercabang
ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :
a.
berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b.
berbentuk gasing (napiformis)
c.
berbentuk benang (filiformis)
2)
Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus
ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi.
Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah
perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan
yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada
tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1.
Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk
benang.
2.
Akar-akar serabut kaku keras dn cukup besar seperti
tambang.
3.
Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu
tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang
mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1.
Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2.
Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3.
Akar pelekat (radix adligans)
4.
Akar pembelit (orrhus radicalis)
5.
Akar nafas (pneumatophora)
6.
Akar tunjang
7.
Akar lutut
8.
Akar banir.
VI. HASIL PENGAMATAN
No
|
Nama tumbuhan
|
Tipe akar
|
Bentuk akar
|
Modifikasi akar
|
1
|
Rumput teki
|
Serabut
|
Benang
|
-
|
2
|
Lombok
|
Tunggang
|
Tunggang yang
bercabang
|
-
|
3
|
Terong
|
Tunggang
|
Benang
|
-
|
4
|
Wortel
|
Tunggang
|
Tombak
|
Umbi akar
|
5
|
Bangkuwang
|
Tunggang
|
Gasing
|
Umbi akar
|
6
|
Singkong
|
Serabut
|
Benang
|
-
|
7
|
Laos
|
Serabut
|
Benang
|
Rimpang
|
8
|
Anggrek kalajengking
|
Serabut
|
Benang
|
Akar udara
|
9
|
Padi
|
Serabut
|
Benang
|
-
|
10
|
Benalu
|
Tunggang
|
Tunggang yang
bercabang
|
Akar penghisap
|
11
|
Sirih
|
Serabut
|
Benang
|
Akar pelekat
|
V. ANALISIS DATA
1. Akar Rumput Teki ( Cyperus
rotundus L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Species :
Cyperus rotundus
Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tumbuhan
rumput teki memiliki akar rimpang dan terletak di dalam tanah, akarnya berupa
akar serabut dan bentuk akarnya seperti benang (filiformis). Dimana
akar-akarnya berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar
liar dengan bentuk serabut yang kecil-kecil berbentuk benang. Rimpang yang ada
pada Rumput Teki merupakan bentuk modifikasi dari batang, bukan modifikasi
akar. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang
penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang tanaman. Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai tipe perakaran serabut, yaitu jika
akar lembaga dalam perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang bentuknya seperti
benang. Akar teki mengandung alkaloid, glikosida flavonoid dan minyak menguap
sebanyak 3-1% yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Tanaman
rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan
serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai
cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang
tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru
dan ke bawah tumbuh akar-akar.
2. Akar Lombok (Capsicum
sp.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Species :Capsicum sp.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tumbuhan
lombok mempunyai akar yang tunggang dan bentuk akarnya seperti kerucut panjang
bercabang. Tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya
bercabang lagi yang disebut dengan serabut akar. Perakaran dapat memberi kekuatan yang lebih besar
kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas.
Dari hasil pengamatan diketahui
bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai
sistem perakaran tunggang. Bentuk
akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus) berbentuk benang. Batang akarnya berbentuk kerucut
panjang, tumbuh terus ke bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi.
Akar cabai juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas
mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga
batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem
akar tunggang. merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang. Bagian-bagian
akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan
rambut-rambut akar dan tudung akar. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi.
3. Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Species :Solanum sp.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Menurut
pengamatan, tumbuhan terong akarnya adalah akar tunggang dan mempunyai akar
utama yang merupakan perkembangan dari radicula yang kemudian tumbuh berbentuk
kerucut panjang. Juga tumbuh lurus ke bawah , bercabang-cabang banyak dan
cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan besar terhadap
berdirinya batang. Selain itu, juga memperluas bidang penyerapan air dan
zat-zat makanan. Batang terong berduri, dan permukaan batangnya berbulu kasar
dan berwarna hijau.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman terong
(Solanum sp.) mempunyai sistem
perakaran tunggang yang bercabang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana
bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar.
Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus
menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut
akar. Akar pada tanaman ini tidak
mengalami modifikasi.
4. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Apiales
Familia :
Apiaceae
Genus :
Daucus
Species :Daucus carota L.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Wortel mempunyai tipe perakaran yang tunggang (radix
primaria) dengan bentuk akar yang seperti tombak (fusiformis) dan
modifikasi dari akar. Biasanya cabang-cabang itu sendiri terdiri atas akar-akar
yang halus berbentuk serabut. Arti dari bentuk tombak itu ialah mempunyai
pangkal yang besar meruncing keujung dengan serabut-serabut akar sebagai tempat
penimbunan makanan. Akar tunggang yang dimiliki oleh wortel ini ada yang tidak
bercabang atau sedikit bercabang. Selain
disebut akar tombak juga disebut dengan akar pena.Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa wortel (Daucus
carota L.) mempunyai sistem perakaran tunggang yang tidak bercabang. Bentuk
modifikasi akarnya seperti tombak (fusiformis).
Pangkalnya besar meruncing ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh
tersebar di bagian batang akar. Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang
sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak.
Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan atau penyimpanan
cadangan makanan.
5. Akar Bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Chenopohiceae
Genus :
Pachyrrhizus
Species :Pachyrrhizus erosus Urb.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tumbuhan bengkuwang memiliki akar yang tunggang tidak
bercabang dan sedikit bercabang dengan bentuk akar seperti gasing (napiformis)
dengan pangkal besar yang membulat dan modifikasi dari akar. Biasanya
cabang-cabang itu sendiri terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk
serabut. Arti dari akar gasing itu ialah
pangkal yang agak besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada
ujung yang sempit meruncing. Dan
akar bengkuwang ini berfungsi untuk tempat penimbunan zat makanan cadangan .
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman
bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb)
mempunyai sistem perakaran tunggang yang
tidak atau sedikit bercabang. Modifikasi akarnya berbentuk seperti gasing (napiformis). Pangkal akarnya besar
membulat. Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang
akar sama seperti halnya wotel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar
bengkoang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkoang dapat dilihat
dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan
serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti
halnya pada batang dan daunnya.
6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnoliidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus :
Manihot
Species :Manihot utillisima Burm. F.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tanaman
singkong memiliki tipe perakaran yang serabut / umbi akar (radix adventicia)
dan merupakan modifikasi dari akar. Tumbuhan ini merupakan akar yang tidak
sejati dan metamorfosis dari akar. Akar ini keluar dari bagian-bagian akar yang
ada. Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut
atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang.
Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan karena akar tidak
pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasarnya selalu akan
merupakan umbi yang telanjang. Umbi akar tak mungkin dijadikan alat
perkembangbiakan seperti umbi batang.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa singkong
(Manihot utillisima Burm. F.)
mempunyai tipe perakaran tunggang. Bentuk akar ini separti tombak. Modifikasi
akar pada singkong berupa ubi akar (tuber
rhizogenum). Ubi ini berbentuk bulat atau tidak beraturan dan merupakan
tempat penimbunan cadangan makanan. Pada akarnya ini biasanya terdapat bagian
yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat
tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di
beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
7. Akar tanaman Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub-classis : Zingeberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus :
Alpinia
Species : Alpinia
galanga
Sumber : (Cronquist,
1981)
Laos merupakan
bentuk modifikasi rimpang. Rimpang adalah batang dan daun yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas yang muncul diatas tanah dan bisa menjadi tumbuhan baru. Akarnya
tipe akar serabut dan bentuk akarnya adalah serabut benang.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com
mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari laos adalah tipe akar
serabut.
8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris
Sumber : Cronquist, 1981
Menurut pengamatan, tanaman anggrek kalajengking
memiliki akar udara atau akar gantung dan mempunyai bentuk akar yang kaku
keras. Akar ini keluar dari bagian-bagian diatas tanah, menggantung di udara
dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya,
akar gantung dapat amat panjang (sampai 30 m).
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat
gas dari udara, dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun
air/udara yang disebut dengan velamen.Dari hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa tanaman anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) mempunyai sistem serabut. Bentuknya seperti
benang yang besar. Modifikasi akar ini berupa akar udara atau akar gantung (radix aereus). Anggrek kalajengking mempunyai
akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat
muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi
akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh. Akar ini
keluar, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk menyerap
air dan zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus untuk
menimbun air atau udara yang di sebut velamen.
Tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan
seperti akar biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah. Bagian-bagian yang
terdapat pada akar ini sesuai dengan pengamatan adalah leher akar, batang akar,
cabang akar, dan ujung akar.
9. Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commulinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
Sumber : Cronquist, 1981
Tanaman padi memilki tipe akar yang serabut (radix
adventicia) dan bentuk akar yang seperti benang (filiformis),
merupakan akar-akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
Akar-akar ini berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal pada batang, jumlah akar yang sangat banyak memudahkan tanaman padi
untuk melekat di tanah yang berlumpur.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa padi (Oryza sativa L.) memiliki sistem
perakaran serabut. Bentuk akar ini seperti benang. Ukuran serabut-serabut akar
ini hampir sama satu sama lain. Akar
pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bagian-bagian pada akar antara
lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar.
10. Akar Benalu (Lorantus sp.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Santales
Familia :
Lorantaceae
Genus :Lorantus
Species :Lorantus sp.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tumbuhan akar benalu merupakan
tumbuhan setengah perdu yang merugikan pada tanaman berkayu yang biasanya
tumbuh menempel pada tanaman dan bersifat parasitisme. Mempunyai akar penggerek
atau akar penghisap (haustorium) yaitu akar-akar yang terdapat pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit pada inangnya dan berguna untuk menyerap
air maupun zat-zat makanan. Modifikasi akar ini akan menenbus kulit inangnya
tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, dan dari situ benalu mengambil zat
makanan. Tipe akar dari tumbuhan ini ialah akar serabut (radix adventicia)
dan bentuk akar yang seperti benang (filiformis).Dari hasil pengamatan
diketahui bahwa tumbuhan benalu (Lorantus
sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang yang berupa haustorium, yaitu akar yang sangat keras dan kaku yang dapat
menembus kulit batang inang sampai ke bagian kayu untuk menyerap air dan zat
makanan dari inangnya tersebut. Benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai
akar yang berupa akar penghisap atau akar penggerek.
Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat
yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar
ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang
dalam, melalui akar ini benalu menagmbil sari makanan dari inangnya.
11. Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus :
Piper
Species :
Piper betle L.
Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Tanaman sirih memiliki tipe
perakaran yang akar serabut (radix adventicia) dan bentuk akar seperti
benang (filiformis) serta modifikasi dari akar pelekat (radix
adligans). Akar pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku
batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya
dari akar. Pada pengamatan bagian
akar yang terlihat antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, dan
serabut akar.Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki sistem
perakaran serabut berbentuk benang. Bagian-bagian akar antara lain leher akar,
batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Modifikasinya berupa akar pelekat (radix adligans) yang tumbuh di buku-buku
batang dan berfungsi untuk melekat pada penunjang. Akar pada tanaman sirih
merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar
pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan
berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya
VI. KESIMPULAN
1. Tipe
akar ada dua yaitu akar serabut (pada singkong) dan akar tunggang (pada terong).
Pada akar tunggang, akarnya berasal dari akar lembaga, sedangkan akar serabut
tidak.
2. Bentuk
akar ada tiga yaitu seperti tombak (pada wortel), gasing (pada bengkuang), dan
benang (pada rumput teki).
3. Modifikasi
pada akar ada umbi akar (pada wortel dan bangkuwang), akar udara (pada anggrek
kalajengking), akar penghisap (pada benalu), akar pelekat (pada sirih), akar
pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Dasuki, Undang. 1994. Sistematik
Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung.
Amintarti,Sri. Dkk. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:
PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim. 2015. Akar. http://id.wikipedia.org (online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim. 2015. Sponsor. http://kambing.ui.ac.id (online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim. 2015. Tersedia.
images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim A. 2015. Tersedia. http://4.bp.blogspot.com. (online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim B. 2015. Tersedia. www.tabloidnova.com.
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim C. 2015. Tersedia. http://agroscismk.bravehost.com. (online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim D. 2015. Tersedia. http://i111.photobucket.com/albums/n154/gliter_shine/wortel.jpg.
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim E. 2015. Tersedia. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTI_O1Eks8MYy6IZWcGUpN5iaOFWM2CF5kxUvlg8rLPns7RLSPHBcYhOgaMkagxqweSkKn3XZXp9nmUMoM29hSO-TJs1ScAZn_QdnLCWwn0kYXy66SnliZ03cQyQGnMCwJ1fEITjJvnVs/s320/BENGKUANG.jpg.
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim F. 2015. Tersedia. http://hans.fugal.net
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim G. 2015. Tersedia. http://krismankpo.blogspot.com
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim H. 2015. Tersedia. http://lcnursery.wordpress.com
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim I. 2015. Tersedia. http://malang.indonetwork.co.id
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Anonim J. 2015. Tersedia. http://w11.itrademarket.com
(online). Diakses 07 Mei 2015.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi
Tumbuhan. UGM. Yogyakarta
Van Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. Pradaya Paramitha. Jakarta.
pelit bgt gbisa di copas buat di pelajarin
BalasHapus