Laporan Praktikum IX Mor Tum



PRAKTIKUM IX

Topik               :   Strobilus Gymnospermae
Tujuan             : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya
Hari/ tanggal   :  Sabtu/ 09 Mei 2015
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.                   ALAT DAN BAHAN

Alat :
1.      Baki
2.      Lup (kaca pembesar)
3.      Pisau/cutter
4.      Alat tulis
Bahan :
1.  Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese.)
2.  Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
3.  Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II.                CARA KERJA

1.      Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai strobilus, biji dan sayap.
2.      Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun, dan deskripsi daun.
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.               TEORI DASAR

Berdasarkan letak bakal bijinya, division Spermatophyta di bagi dalam 2 sub division yaitu Gymnospermae dan angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada dain buah dan terlihat dari luar sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada dalam daun buah yang tidak terlihat dari luar sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1.      Berakar tunggang
2.      Daun sempit, tebal dan kaku.
3.      Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
4.      Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi:
1.      Akar dan batang berkambiung, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder).
2.      Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra kea rah luar dan sel-sel akar kea rah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra dengan ujung akar.
3.      Batang tidak mempunyai fleoterna (sarung tepung), yaitu endodermis yang menghasilkan zat tepung.
4.      Bulung kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae, dan kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untai (amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisik kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini dengan perisai di ujung dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini diri atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.

IV.             HASIL PENGAMATAN

1)      Strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese.)


2)      Strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii Miq)




3)      Strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)



       V.                   ANALISIS DATA

1.      Strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese)
Klasifikasi       :
Divisio             : Pinophyta
Subdivisio       : Pinophytina
Classis             : Cycadopsida
Ordo                : Cycadales
Familia            : Pinaceae
Genus              : Pinus
Spesies            : Pinus merkusii Jugh. & De Vriese
(Sumber : Cronquist. 1981)
Strobilus ♂ aksilar atau terminal pada sirung pendek, dengan banyak mikrosporofil bertangkai dan dua kantong sari. Serbuk sari dengan dua gelembung udara, yang pada perkecambahan merupakan dua sel protalium. Strobilus ♀ terminal atau aksilar, dengan banyak sisik-sisik penutup yang tersusun dalam spiral. Pada ketiak sisik penutup terdapat satu sisik biji dengan dua bakal biji yang mikropilnya menghadap ke sumbu. Sehabis penyerbukan sisik-sisik penutup dan sisik-sisik biji membesar dan mengayu selanjutnya terjadilah buah yang berbentuk kerucut. Biji kecil, oval, ringan, mempunyai sayap ke samping, lembaga dengan 2-15 daun lembaga.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com, Pinus umumnya berumah satu, strobilus jantan dan strobilus betina terdapat dalam satu pohon. Strobilus jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang tersusun secara spiral. Strobilus betina terletak agak jauh dari ujung cabang; terdiri dari sisik-sisik ovula yang tersusun secara spiral. Biji pada pinus biasanya bersayap.




2.      Strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi      :
Divisio           : Pinophyta
Subdivisio      : Cycadophytina
Classis            : Cycadopsida
Ordo              : Cycadales
Familia           : Cycadaceae
Genus                        : Cycas
Spesies           : Cysas rumphii L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Semua Cycas adalah dioesis (berumah dua, yaitu mikrospora dan megaspora dihasilkan pada tumbuhan ♂ dan tumbuhan ♀ yang terpisah). Kedua spora/strobilus tersebut tumbuh pada ujung batang utama, sama bentuk luarnya, hanya saja mikrospora umumnya berbentuk lebih panjang dan lebih kurus daripada megaspora pada jenis yang sama.
Strobilus ♂ ada yang mencapai panjang 30 cm atau lebih (tanpa tangkai), terdiri atas sebuah poros tengah yang memiliki banyak sisik bertumpuk-tumpuk dan teratur secara spiral yang disebut mikrosporofil. Mikrosporofil ini berbentuk baji dengan seluruh permukaan bagian bawah masing-masing tertutup oleh berbagai mikrosporangium (lebih dari 1000 per Cycas). Setiap mikrosporangium terdiri atas sebuah dinding setebal beberapa lapis sel, dan sebuah massa tengah yang terdiri atas berbagai sel induk  mikrospora yang membelah diri secara meiosis dan membentuk tetrad mikrospora yang haploid. Tetrad ini kemudian memisah menjadi individu-individu mikrospora. Mikrospora mulai berkembang menjadi gametofit ♂ yaitu ketika masih berada di dalam mikrosporangium, kemudian inti membelah diri sehingga mikrospora berubah bentuk menjadi bersel tiga. Dan dari tahap ini selanjutnya disebut serbuk sari, jika serbuk sari matang poros ujung akan memanjang sedikit dan tiap mikrosporangium terbuka melalui sebuah celah panjang pada dindingnya. Sehingga serbuk sari itu mudah mencapai udara bebas dan dipencarkan oleh angin, karenanya dapat membuahi bakal biji.
Berat strobilus ♀ ada yang mencapai 35 kg. Seperti halnya pada strobilus ♂, sisik strobilus tersusun spiral di sekeliling poros tengah, tetapi pada strobilus ♀ ini kurang bervariasi dan berbeda bentuknya dibandingkan strobilus ♂. Setiap sisik strobilus berisi dua bakal biji yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai sisik. Pada Cycas megasporangium muncul pada alat yang mirip daun, disebut megasporofil, yang jauh lebih kecil daripada daun sejati, tetapi seperti halnya daun, mempunyai struktur pipih, panjang 15-20 cm, berbentuk spiral tertutup pada batang utama. Tiap megasporofil terdiri atas bagian distal yang terbagi menyirip dan bagian proksimal yang mirip tangkai dengan 3-10 megasporangium. Selama hidup tumbuhan ♀ Cycas, meristem ujungnya berselang-seling menghasilkan daun sejati dan megasporofil. Jika megasporofil telah memenuhi fungsi perkembangbiakannya, bagian ini akan jatuh.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com, Pakis haji merupakan tumbuhan berumah dua, bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunga berkelamin satu. Strobilus jantan jarang ditemukan. Strobilus betina terletak di ujung batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas satu sama lain atau kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji.

3.      Strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf. )
Klasifikasi       :
Divisio             : Pinophyta
Subdvisio        : Gnetophytina
Classis             : Gnetinae
Ordo                : Gnetinales
Familia            : Gnetaceae
Genus              : Gnetum
Spesies            : Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.
(Sumber           : Cronquist. 1981)
Strobius melinjo berbuku yang setiap bukunya terdapat kupula yang terbentuk dari sisik-sisik braktea yang sebelumnya menyatu. Pada strobilus ♀ hanya terdapat satu lingkaran bunga betina dan pada setiap bunga betina tersebut punya perigonium yang berdaging dengan satu ovul yang mempunyai dua integumen.Strobilus ♂ melinjo pada setiap buku terdapat satu lingkaran bunga betina yang steril dan dibawahnya terdapat lingkaran-lingkaran bunga jantan.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com, Pada melinjo strobilusnya berbuku-buku, pada setiap buku terdapat kupula yang dibentuk dari sisik-sisik braktea yang bersatu. Untuk strobilus jantan pada setiap buku terdapat 1 lingkaran bunga-bunga yang steril di sebelah atas dan di bawahnya terdapat beberapa lingkaran bunga-bunga jantan. Sedangkan pada strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina. Setiap bunga betina mempunyai perigonium yang berdaging dengan 1 ovum yang mempunyai 2 integumen yaitu integumen luar dan integumen dalam.


                   VI.                KESIMPULAN

1.   Pinus (Pinus merkusii Jugh. & De Vriese) mempunyai strobilus betina dan strobilus jantan dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung cabang membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan bersifat steril sedangkan strobilus betina terdiri atas sisk runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji yang bersayap.
2.   Pakis Haji (Cycas rumphii L.) memiliki strobilus betina yang membawa banyak makrosporofil dengan biji yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang terletak di ujung batang. Strobilus jantan terletak di ujung batang dan jarang ditemukan karena terletak pada pohon yang berbeda (berumah 2), terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertile.
3.   Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus betina yang terletak dalam 1 tangkai sehingga sulit untuk dibedakan. Strobilus jantan banyak mengandung benang sari dengan banyak linkaran bunga jantan. Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.

                 VII.             DAFTAR PUSTAKA

Amintarti,Sri. Dkk. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim. 2015. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/biol4311/H-pinus.htm (online). Diakses pada 16 Mei 2015.

Anonim. 2015. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/biol4311/H-cycas.htm (online). Diakses pada 16 Mei 2015.

Anonim. 2015. images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (online). Diakses pada 16 Mei 2015.

Anonim.a.http://en.wikivisual.com/images/b/b1/Pine_cones,_immature_male.jpg.(online) Diakses tanggal 16 Mei 2015.

Anonim b. http://4.bp.blogspot.com. (online). Diakses tanggal 16 Mei 2015.

Anonim c. http://farm4.static.flickr.com.(online). Diakses tanggal 16 Mei 2015.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
 



0 komentar:

Posting Komentar

 
Dewi Ayu Blog Design by Ipietoon